Minggu, 12 NOV, 17:00 Senin, 20 NOV, 19:30
DONASI Rp20.000
Sebuah negeri sedang terancam disapu intoleransi lewat naik daunnya tokoh Kanjeng Badai dan partainya yang sangat bernafsu membasmi. Kaum waria dan LGBT yang sudah sejak lama terpinggirkan, berpotensi akan lebih menderita lagi. Padahal Kanjeng Badai (Marcel) sendiri menyimpan dosa penindasan terhadap perempuan, yang tentu saja disangkal. Siapa sangka, sang penyelamat adalah seorang penata rambut salon bernama Adam (Amink), yang punya identitas superhero bernama Madame X.
Film ini mungkin bisa dianggap sebagai tahap lanjut dari arus film komedi Indonesia bernuansa seks di periode paruh kedua dekade 2000-an. Madame X melangkah lebih jauh dengan memasukkan isu yang dihadapi golongan yang dipandang miring —di antaranya LGBTQ— tapi terpinggirkan dalam masyarakat.
Sutradara Lucky Kuswandi | Pemeran Amink, Ria Irawan, Vincent Rompies | Tahun 2010 | Durasi 105 menit | Jenis Fiksi | Negara Indonesia | Bahasa Indonesia | Subteks Bahasa Inggris | Format 35mm | Klasifikasi Usia 15+
Ulasan
Terbalut dengan komedi unik, film ini tak hanya ingin menggelitik rasa humor penontonnya
tetapi juga mengajak kita untuk “tergelitik” sejenak melihat kenyataan
apa yang sebenarnya terjadi dengan negeri indah ini.
Mengingatkan jika sama seperti negeri dimana Adam hidup,
negeri kita juga butuh seorang yang tidak perlu berkostum pahlawan seperti Adam
tetapi cukup mempunyai hati “pahlawan”, untuk membela rakyat.
Fabulous is the only word to describe “Madame X,” a candy-colored,
fast-paced tale of a pre-op transsexual superhero from Indonesia who fights intolerance.
Assured first feature from filmmaker Lucky Kuswandi is just as much fun as it sounds,
with producer Nia Dinata (“Arisan!”) and the rookie helmer finding exactly the right tone
for the material, packaging the irreverent, often riotous antics and a clear pro-diversity message
in a superhero-movie format delivered with a big, curly-lashed wink.
Imagine Austin Powers suddenly coming out of the closet, acquiring a flamboyant drag wardrobe
and kicking the butts of homophobic (but suavely-suited) fascists.
That only partially describes what kind of alternative escapist kitsch Madame X is. [...]
For a debut feature, Lucky Kuswandi’s direction is generally assured.
He may have to rein in his showy technique and excessive visual style,
but he keeps up the zesty, comic momentum amidst chaotic plot developments.
Penghargaan
Pemenang | Best Film, MIX Copenhagen Film Festival 2011, Copenhagen, Denmark
Nomine | Best Supporting Actress, Asian Film Awards 2011, Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok
Nomine | Best Production Design, Asian Film Awards 2011, Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok
Nomine | Best Director, Hong Kong International Film Festival 2011, Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok
Pemenang | Poster TerMangstab, Ajang Apresiasi KASKUS untuk Film Indonesia 2011, Indonesia
Commentaires