100% Manusia Film Festival kembali hadir di Jakarta pada tanggal 14-23 September 2018 dengan memutar 87 film dari mancanegara dan lokal yang berfokus pada kisah-kisah menyentuh tentang hak asasi manusia, keberagaman, gender dan difabilitas. Sebagai salah satu pilihan platform kreatifitas bagi para pelaku industri seni dan penonton dengan latar belakang yang berbeda di Indonesia, 100% Manusia Film Festival menjadi sebuah perayaan atas kekuatan berbagai bentuk seni, terutama seni film. Kali ini 100% Manusia Film Festival mengangkat tema inklusifitas, dimana tidak ada satu sisi dari masyarakat yang menjadi eksklusif, melainkan semua menjadi satu dan setara dengan yang lain.
Tema inklusifitas ini tersirat dalam kategori program 100% Manusia Film Festival, yaitu 100% Bhinneka, dimana 27 film terpilih menyuarakan keberagaman yang tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga di dunia. Ada beberapa kategori program lain seperti : 100% in Motion, 100% V for Venus, 100% XXS, 100% Voice Within, 100% Shatterproof, 100% Non-Conforming yang memutar film-film yang sudah diakui di kancah perfilman Internasional, maupun yang baru pertama kali ditayangkan di Indonesia. Bagi penggemar film pendek patut ditonton 100% BritShorts dan 100% Spanish Siesta. Selain itu, 100% Manusia Film Festival juga berkolaborasi dengan komunitas film Bali dalam program 100% Collaboration: Minikino dan festival film internasional seperti KASISH dan IAWRT. Layaknya festival film internasional lainnya, 100% Manusia Film Festival pun membuat dedikasi khusus pada karya-karya sutradara Inggris kenamaan Sally Potter dalam program 100% Retrospective: Sally Potter.
100% Manusia Film Festival akan diputar di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Indonesia, KINEFORUM, Paviliun 28, Goethe-Institut Indonesia, Institut Français Indonésia, Ke:Kini Ruang Bersama, Cinespace, Angsamerah, @america & Komunitas Salihara. Beberapa film unggulan dalam 100% Manusia Film Festival tahun ini adalah Sonita, 20th Century Woman, Laut Bercerita, Breathe dan Antologi Keluarga Ala Indonesia. Semua film yang ditayangkan akan diikuti dengan diskusi bersama perwakilan dari film dan organisasi HAM di Indonesia.
Selain penayangan film, 100% Manusia Film Festival juga mengadakan pameran karya seni bertajuk “100 Wajah Manusia” oleh seniman asal Bandung Ali Hamzah yang akan dipamerkan di Paviliun 28 dan dibuka untuk umum pada tanggal 16 September 2018, pukul 17.00 WIB. 100% Manusia Film Festival juga kembali mengadakan tur jalan kaki: culinary experience, pertunjukan seni, peluncuran buku Desi Anwar terbaru: Growing Pains – Five Stories, Five Lives yang akan dihadiri sang penulis sendiri pada tanggal 22 September 2018, pukul 13.30 WIB. Semua pemutaran film dan rangkaian acara 100% Manusia Film Festival tidak dipungut biaya.
100% Manusia Film Festival adalah program kolaborasi Bhinneka Cipta Setara dan kineforum.
Comments