Rabu, 27 September 2023, 18:30 WIB
Studio Asrul Sani
GRATIS
Lokasi:
Taman Ismail Marzuki
Gd. Trisno Soemardjo, Lantai 4
Jalan Cikini Raya no. 73, Menteng, Jakarta Pusat
Bandung, 2008. Galang (19 tahun) merasakan penyesalan dan kesedihan yang mendalam setelah meninggalkan kakak perempuannya, Maryam (21 tahun), di sebuah konser musik underground yang ternyata ricuh, bahkan merenggut nyawa beberapa penonton termasuk nyawa Maryam. Padahal sebelum konser dimulai, Maryam sempat bercerita kepada Galang betapa dia mengidolakan band AXFIKSIA, terutama sang vokalis, IRFAN (35 tahun), dan sempat meminta Galang untuk menemaninya ke konser. Siapa sangka hari itu adalah terakhir kalinya Galang melihat kakaknya itu. Disalahkan oleh keluarga, Galang semakin merasa bersalah, dan memutuskan untuk mencari tahu tentang band AXFIKSIA dan vokalisnya. Galang datang ke pengadilan dan menyaksikan personel band dan event organizer diadili oleh Jaksa. Tanpa mereka sadari, Galang memperhatikan wajah-wajah yang dianggapnya sebagai pembunuh kakaknya. Perhatiannya terutama tertuju pada Irfan.
Beberapa hari kemudian, Galang bertemu dengan manajer band tersebut, Asmara (30 tahun). Ia mengaku sebagai penggemar berat dan ingin terlibat sebagai kru band AXFIKSIA meski tidak dibayar. Galang berbohong soal selera musiknya, dan tidak menceritakan tentang kakaknya yang sebenarnya adalah salah satu korban tragedi di konser AXFIKSIA. Setelah berpikir panjang, Asmara akhirnya setuju. Namun beberapa bulan setelah tragedi tersebut, genre musik ini resmi dilarang di Bandung. Situasi semakin sulit bagi Galang ketika ayahnya mengetahui bahwa Galang juga menyukai genre musik ini, dan mengusir Galang dari rumah. Ironisnya, semua masa sulit ini malah membuat Galang perlahan mulai memahami bagaimana perasaan Maryam tentang genre musik tersebut. Sulitnya menggelar konser di Bandung, membuat Asmara berinisiatif menggelar konser peringatan atas kejadian mendiang tersebut, di tempat yang cukup terpencil. Acara ini didukung oleh para tokoh pemimpin komunitas musik, namun Irfan tidak setuju dan ingin membubarkan AXFIKSIA karena alasan egoisnya sendiri. Asmara kemudian meminta Galang untuk membujuk Irfan agar bisa tampil di acara konser tersebut. Dalam misinya meluluhkan hati Irfan, Galang mulai melihat sisi lain dari Irfan. Dan ini membuat Galang merasakan campuran antara empati dan kemarahan. Di tengah persiapan konser, Asmara mengetahui ketidakjujuran Galang dalam selera musiknya
dan kebenaran tentang kematian kakaknya. Asmara mengusir Galang dari basecamp dan memaksanya pulang. Sementara itu, keberadaan Irfan tidak diketahui. Mampukah Galang membujuk Irfan untuk ikut konser yang bisa menghilangkan stigma masyarakat terhadap genre musik tersebut? Dan apakah dengan mengenal Irfan, Galang bisa memaafkan dirinya sendiri?
Sutradara Adriyanto Dewo | Pemeran Elang El Gibran, Asmara Abigail, Agra Piliang| Tahun 2022 | Durasi 103 menit | Jenis Fiksi, Drama | Negara Indonesia | Bahasa Indonesia | Takarir Bahasa Inggris | Format Digital | Klasifikasi Usia 13+
Comments