Pembicara:
Khelmy K. Pribadi (Direktur Program Islam dan Media, Maarif Institute)
Savic Ali (Aktivis Gusdurian, Direktur NU Online dan pendiri Islami.co)
Notifikasi pesan di ponsel Anda mengabarkan: ada pesan masuk. Sayangnya Anda sudah hafal bahwa itu kemungkinan besar pesan broadcast via aplikasi pesan atau medsos lainnya, bahwa satu lagi kabar hoax atau bahkan mengandung kebencian terhadap agama lain. Anda pernah, atau mungkin telah sering mendebat pesan semacam itu, dengan ujung debat kusir, diakhiri dengan pertemanan atau bahkan persaudaraan yang rusak. Kemudian Anda memutuskan untuk menyimpan energi. Yang waras mengalah. Lebih baik mengurusi hal-hal lain yang lebih produktif.
Suatu hari, Anda mendapati keponakan atau anak mengeluarkan pendapat yang mengerikan. Di sekolahnya tanpa kita tahu, ia terpapar ideologi yang berisi kebencian dan hasrat membasmi. Belum lagi pusing hilang, terjadi pengeboman. Yang dilakukan oleh satu keluarga penuh.
Setelah yang waras mengalah, ternyata diam-diam yang edan menjalar.
Keberagamaan masyarakat kita akhir-akhir ini makin marak. Konon demi mengisi makna hidup. Tetapi apa yang terjadi ketika ghiroh (semangat) beragama itu ternyata berujung hasrat lain yang mengerikan, yang kini tak terlalu tersembunyi lagi? Dari mana asalnya? Dan bagaimana gerak fenomenanya? Dan yang lebih penting, apa yang bisa kita lakukan, setelah mendebat dan membiarkan sama-sama tidak berujung baik?
Mari kenali medan melalui diskusi bersama para pegiat keberagamaan yang sehat. Siapa tahu masih ada yang bisa kita lakukan, demi kemenangan kewarasan, dan masa depan kita semua.
Comments