Siska (Christine Hakim) dilukai hatinya oleh sang pacar hingga jadi "gunung es", alias selalu bersikap dingin. Leo (Roy Marten), mahasiswa kedokteran, yang mencoba melumerkan gunung es itu demi memenangkan sebuah taruhan, malah jatuh cinta sungguhan. Si gunung es yang sudah lumer kembali membeku ketika mengetahui bahwa usaha Leo hanya demi uang pertaruhan dengan kawan-kawannya. Apalagi dalam canda dengan teman-temannya itu, dikatakan bahwa Leo menderita diabetes, seperti Siska. Kisah jadi tambah ruwet dengan hadirnya Helmy (Slamet Rahardjo) dalam kehidupan Siska. Pianis yang pernah belajar ke luar negeri ini memeras Siska, karena ayah Siska mempunyai gundik, yaitu adik Helmy sendiri. Karena takut ibunya shock dan keluarganya terancam, Siska setuju mengawini Helmy. Akankah Siska bisa lepas dari belitan masalah ini? Apakah badai benar-benar akan berlalu?
--
Siska (Christine Hakim) was a wounded heart, thus chose to keep herself cold and distant. Leo (Roy Marten) is a medical student involved in a wager, whether or not he could melt her icy heart. Eventually, he truly falls in love. But Siska’s warmed heart turns sour knowing the truth of his initial intention of seducing her. And a new player, Helmy (Slamet Rahardjo) complicates things. Helmy is a pianist with poor background, and he reveals that his sister is Siska’s father’s mistress. Desperately trying to preserve her family, Siska agrees to marry Helmy. But it is a hellish marriage, motivated by revenge. Will these dark and stormy days be over?
Sutradara Teguh Karya | Pemeran Christine Hakim, Roy Marten, Slamet Rahardjo | Negara Indonesia | Jenis Fiksi | Tahun 1977 | Durasi 112 menit | Bahasa Indonesia | Format Digital | Klasifikasi Usia 18+
Materi pemutaran dari koleksi Sinematek Indonesia.
Comentários