PENDAR PETANG
Terkait hidup berpasangan atau berhubungan dengan orang lain, cukup banyak dongeng anak-anak yang berakhir dengan, “lalu mereka pun hidup bahagia selamanya.” Lalu sudah. Seakan-akan dari titik itu, semua akan baik-baik saja, bertabur gula bunga bahagia sepanjang waktu. Seakan-akan ada konspirasi untuk menyelubungi hidup dewasa yang penuh naik turun. Namanya juga buat anak-anak, kata Anda.
​
Tapi lalu jadi mengherankan ketika kisah roman muda menjelang dewasa pun berakhir di titik yang sama. Jadian, lalu hidup bertabur gula bunga bahagia selamanya. Dalam semangat menatap kritis Valentine —meskipun kami tidak sampai mengharamkan— program Pendar Petang sengaja kami hadirkan untuk meneropong apa yang terjadi setelah bagian akhir dari dongeng anak-anak tadi (dan segenap kisah roman muda). Manusia dan hubungan antarnya selalu merupakan misteri yang tak pernah selesai digali. Dari tiap renik, tiap kejadian, tiap insiden, tiap harapan dan ketakutan, selalu ada permata baru untuk ditemukan. Bahkan hingga usia menjelang petang. Dan kita pun terus belajar.
​
Dalam program kecil bulan ini, kami menghadirkan enam film panjang (satu animasi, satu dokumenter dan empat fiksi) dan satu sesi diskusi khusus setelah penayangan film dokumenter yang kami pandang jitu dalam memancing pemikiran tentang bagaimana sebuah hubungan dibangun dan dijaga. Mengikuti program pada Januari silam yang memodifikasi sesi diskusi biasa menjadi #SESIBUKABUKAAN, pada Februari ini kami menerapkan metode yang sama, di mana setiap Anda adalah narasumber. tetap belajar supaya terus berpendar hingga petang menjelang.
​
Salam sinema, dan sampai jumpa di KINEFORUM, untuk belajar bersama agar dapat terus berpendar sepanjang petang, menyongsong tibanya kelam malam.