Tanah Papua merupakan tempat yang begitu berjarak dengan daerah lain Indonesia. Walaupun terkenal subur dan sumber mineral melimpah, ironisnya juga terkenal dengan kemiskinan dan kekerasan. Mama Halosina, tokoh sentral film ini, adalah seorang ibu, istri, dan perempuan pekerja keras. Menghidupi diri dan empat anaknya yang ditinggal kawin lagi oleh si bapak, mama mengandalkan ubi dan sayuran hasil kebun. Bekerja seorang diri tidaklah cukup. Harapan akan dukungan keluarga suami malah berujung pada urusan denda adat. Seperti ubi, tumbuh dan hidup dari tanah, begitu juga anak-anak, tumbuh dan hidup dari mama. -- A husband’s job is to clear-up the land. A wife's job is to plant the soil. The whole family in Papua eat from what the mother plant. This film follows Mama Halosina’s journey feeding the children after her husband no longer provide them with suitable land. She had to pick yams from her in-law's land to eat. She's then accused of stealing and forced to pay a big amount of fine. In fertile land far away from Indonesia’s central of power, Papuan women must struggle for basic needs. Mama Halosina open our eyes to perseverance and the importance of devoting life to nature.
Sutradara Asrida Elisabeth | Negara Indonesia | Jenis Dokumenter | Tahun 2014 | Durasi 63 menit | Bahasa Papua | Subteks Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia | Format Digital | Klasifikasi Usia 12DO
Tayang di kineforum pada periode 14-30 Januari 2017.
Program ini terlaksana berkat dukungan Kalyana Shira Foundation.
Comentarios