Si Doel (Rano Karno) dibesarkan oleh ibunya (Tutie Kirana) dan ayahnya (Benyamin S.), menurut gaya Betawi asli. Karena kecelakaan ayah si Doel meninggal, hingga ia hidup bersama ibunya saja. Si Doel kecil harus membantu berjualan ibunya untuk meneruskan hidup. Untung datang "bantuan" Asmad (Sjuman Jaya), pamannya yang kemudian diterima sebagai ayah. Asmad memberi kesempatan si Doel bersekolah untuk memutus lingkaran jelek kehidupan anak Betawi. Maka di akhir film, si Doel menjadi anak yang akan menjadi modern.
--
Doel (Rano Karno) is an ethnic-Betawi boy raised in traditional value by his mother (Tutie Kirana) all by herself since the death of the father (Benyamin S.). Doel had to work alongside his mother in order to make ends meet. Uncle Asmad (Sjuman Jaya) comes to the family and offer to help her raise Doel as his own son. Ethnic Betawi has been known for their certain characteristics that allegedly hindering progress. Doel proves himself capable of reaching a better life.
Sutradara Sjuman Djaya | Pemeran Rano Karno, Benyamin S, Tutie Kirana | Negara Indonesia | Jenis Fiksi | Tahun 1973 | Durasi 85 menit | Bahasa Indonesia | Format Digital | Klasifikasi Usia SU
Materi pemutaran dari koleksi FLiK - Rumah Sinema Indonesia.
Comments