Jung diadopsi oleh keluarga Belgia di tahun 1971. Fitur fisiknya yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya seringkali membuat dia merasa tidak nyaman. Sebagai usahanya berdamai dengan konflik batin ini, Jung yang sekarang berusia 42 tahun, kembali ke Korea Selatan untuk menyusuri memorinya atas masa lalu.
Diadaptasi dari graphic memoir karya Jung, Approved For Adoption bicara tentang isu ras, kemiskinan dan fantasi yang dialami oleh seorang anak Korea yang diadopsi oleh keluarga Barat, di masa pasca Perang Dunia II. Kesulitannya dalam mengadaptasi identitas barunya tercermin dari judul asli (Bahasa Prancis) film ini, "Warna kulit: Madu", yang juga keterangan pada surat adopsi Jung. Film animasi yang didominasi oleh warna coklat dan abu-abu ini adalah sebuah film autobiografi yang menyentuh dan mengesankan.
--
In 1971, Jung was adopted at the age of four from South Korea by a Belgian family. His physical features, that are very different from his four blonde-haired siblings and his surroundings, drive Jung to experience many occasions where he feels that he does not belong there. These rejections lead him to despise his South Korean identity. His need to escape reality channels into a strong interest in drawing. Now, trying to repair the rift he feels within himself, the forty-two years-old Jung returns to South Korea and retraces the memory of his past.
The issues of race, poverty, and fantasy that happened to many abandoned and adopted Korean children post-World War II are central to this animated memoir. This struggle of finding his identity is described in the French title, that translates as ‘Colour of skin: Honey’, which a line from Jung’s adoption papers. Rendered mostly in browns and greys, Approved for Adoption is a charming and moving autobiographical film.
Sutradara Laurent Boileau, Jung Henin | Tahun 2012 | Durasi 70 menit | Jenis Animasi | Negara Prancis, Korea Selatan | Bahasa Prancis, Korea | Subteks Bahasa Inggris | Format Digital | Klasifikasi Usia SU
Materi penayangan dari Institut Français d'Indonésie.
Comentarios