top of page

KUMPUL BOCAH

Geger itu bermula ketika muncul kabar bahwa ada seorang siswa (bersama orang tuanya?) menuntut gurunya yang dianggap telah melakukan kekerasan. Polemik yang muncul, sangat bisa dimengerti: satu kubu menganggap itu laku cengeng, karena di “jaman saya dulu”, guru menggebuk itu biasa. Membentuk karakter, katanya. Karakter yang bagaimana, tentu lain soal. Sementara itu, kubu lainnya menganggap bahwa kekerasan dalam pendidikan tidak pernah bisa dibenarkan. Bahkan, mengalir pula pengakuan dari “jaman saya dulu” yang memaknai laku kekerasan itu dalam bentuk memori yang tidak menyenangkan.

​

Polemik ini sesungguhnya satu kesempatan emas bagi masyarakat kita untuk mencari metode yang lebih baik (untuk tidak mengaku-ngaku “tepat”) dalam merawat generasi yang baru nanti. Tapi seperti yang sudah-sudah, polemiknya meredup dan menguap di udara tanpa kesimpulan. Lalu, belakangan kita malah melihat pawai anak-anak yang dengan entengnya meneriakkan “bunuh”, “bantai” dan “gantung”. Dan ketika ada seorang anak muda yang mampu berpikir, orang dewasa memadamkannya atas nama “lebih dewasa”.

​

Apakah kita sudah terlambat? Kami di kineforum tidak hendak percaya itu. Sebagai tukang putar film, kami hanya bisa mengajak: ayo bermain. Ayo kumpul. Ada yang perlu kita bicarakan dalam berinteraksi dengan bocah-bocah di sekitar kita. Atau bahkan mungkin ada bocah dalam diri kita yang mengaku dewasa ini, baik dalam artian baik atau buruknya. Di sepanjang 5-18 Juni 2017, kami mengadakan program Kumpul Bocah, yaitu kumpulan sembilan film
pendek
dan 13 film panjang bertemakan anak dan keluarga yang bisa dinikmati seluruh keluarga, sembari menunggu waktu berbuka. Juga menyemarakkan Ramadan yang sepatutnya jadi masa perenungan, mari ikuti pula satu sesi diskusi tentang apa yang seharusnya hadir di proses membangun karakter bocah (dan sejujurnya, juga karakter kita). Karena tampaknya sudah terlampau jelas: semua kegilaan era ini bertolak dari karakter yang gagal terbangun.

​

Sebelum semakin terlambat, semoga program kumpul-kumpul kali ini bisa ikut mencari arah yang sepatutnya, mumpung sedang libur dan sekaligus berpuasa. Salam sinema dan sampai jumpa di kineforum.

Lini Petak Umpet menyajikan film-film yang menggambarkan bagaimana anak-anak bergulat dengan permasalahan di dalam mereka sendiri, atau dengan sesamanya, bagaikan sebuah simulasi menghadapi permasalahan dunia nyata, tapi seringnya, tak kurang serius pula akibatnya.

Film-film dalam lini Galasin membenturkan dunia anak-anak itu dengan kenyataan hidup. Energi, cita-cita, impian, sering tidak semudah yang dibayangkan. Namun jelas bukan alasan untuk menyerah. Dunia nyata mungkin liat dan alot, tapi bisa dibentuk.

Di seksi program Congklak, kami mengajak Anda-anda yang mengaku dewasa untuk berjalan beriringan, seperti halnya dalam permainan congklak, bahwa hidup bukan sekadar zero-sum game. Mari periksa lagi, bagaimana kita berinteraksi lintas generasi. Seperti dalam lagu Bongkar, "Orang tua, pandanglah kami sebagai manusia. Kami bertanya, tolong kau jawab dengan cinta." 

Please reload

Copyright © 2017 / kineforum

​

 

Taman Ismail Marzuki

Gd. Trisno Soemardjo, Lantai 4

Jalan Cikini Raya no. 73

Menteng, Jakarta Pusat

Mari bergabung di milis kami!

  • White Facebook Icon
  • White Twitter Icon
  • White YouTube Icon
  • White Instagram Icon

Program dari

DKJ Baru.png
bottom of page